Lopis Raksasa Jadi Tradisi Dan Budaya Syawalan di Kota Pekalongan Yang Terus Dilestarikan
Kota Pekalongan, www.koranpelopor.id. - Dalam semarak kreativitas yang mendunia, Kota Pekalongan, kota beribu warisan budaya, kembali menggelar Festival Lopis Raksasa 2024 yang telah menjadi ikon tradisi lokal khususnya warga Kelurahan Krapyak, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan pada sepekan usai Hari Raya Idul Fitri atau bertepatan 17 April 2024.
Tahun ini, festival bertema “Semangat Kolaborasi untuk Menjaga Tradisi” turut mengundang animo dan decak kagum ribuan warga Kota Pekalongan dan luar kota yang berbondong-bondong menyaksikan pemotongan dan ikut berebut lopis raksasa yang dibagikan panitia. Dua lokasi yang kerap membuat Festival Lopis Raksasa ini yakni di Kampung Krapyak Kidul Gg.8 (Gang Sumbawan) dan Krapyak Lor Gg 1. Kali ini, di lokasi pertama, lopis raksasa berukuran berat 2.018 kg, tinggi 232 cm, dan diameter 250 cm dibuat oleh Remaja Mushola Darunna'im Krapyak Kidul Gg.8 (Krapyak Sumbawan). Sementara, di Krapyak Lor Gg 1 lopis yang dibuat juga tak kalah besar yakni berukuran berat 2.352 kg, dengan tinggi 198 cm dan diameter 85 cm.i
Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid yang hadir membuka kegiatan Lopis Raksasa tersebut mengungkapkan bahwa, bagi masyarakat Pekalongan, tentu tradisi potong lopis raksasa menjadi hal yang paling ditunggu di bulan Syawal karena mampu mempererat tali silaturahmi. Lopis atau lupis, makanan berbahan dasar ketan khas Krapyak, Pekalongan, memang memiliki daya tarik dan filosofi budaya tersendiri. Dimana, makanan ini mengandung suatu nilai filosofis tentang persatuan dan kesatuan seperti tertuang dalam sila ketiga Pancasila.
"Festival lopis raksasa ini perlu dijaga dan dipelihara bersama sebagai tradisi dan budaya turun-temurun yang dimaksudkan untuk mempererat tali silaturahmi antara warga Krapyak dan dengan masyarakat daerah sekitarnya,"ucap Mas Aaf, sapaan akrabnya usai pemotongan lopis raksasa di Krapyak Kidul Gg 8 (Gang Sumbawan), Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, setiap tahunnya ukuran lopis raksasa yang dibuat warga setempat semakin besar baik ukuran, tinggi, maupun beratnya. Dalam pelaksanaan pemotongan lopis raksasa di tahun ini semakin meriah, tidak hanya pemotongan dan pembagian lopis saja, melainkan juga diisi dengan kegiatan bazar UMKM lokal, jalan sehat, donor darah, gambusan dan musik religi yang digelar sejak 15 April 2024. Hal ini patut diapresiasi bersama atas kemeriahan dan kelancaran pelaksanaan kegiatan Puncak Syawalan yang dipusatkan di Kelurahan Krapyak tersebut.
Mas Aaf berharap, melalui event tradisi tahunan Lopisan ini bisa membawa dampak positif bagi keberlangsungan dan perekonomian masyarakat lokal Kota Pekalongan. Pihaknya mendorong agar masyarakat senantiasa menjaga tradisi Lopisan yang menjadi ciri khas Syawalan Kota Pekalongan ini.
"Terimakasih kepada jajaran panitia Lopisan Krapyak, Forkopimda dan masyarakat semua yang sudah mensupport acara ini. Sesuai tema yang diusung yakni 'Semangat Kolaborasi untuk Menjaga Tradisi' itu penting dilakukan. Semoga di tahun-tahun ke depan event ini bisa diselenggarakan beberapa hari sebelumnya agar berjalan lebih meriah lagi, tidak hanya pada saat hari H Syawalan untuk menarik lebih banyak wisatawan datang ke Kota Pekalongan,"pungkasnya.
(Dian/Allem/FF)
Komentar
Posting Komentar